KETEL UAP (BOILER)
Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana/wadah yang di
dalamnya berisi air atau fluida lain untuk dipanaskan, sehingga dapat
menghasilkan uap air yang memiliki temperature tinggi. Atau disebut juga alat untuk menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar yang
digunakan boiler adalah batu bara, minyak bakar, listrik, gas, biomasa, nuklir
dan lain lain. Bahan bakar yang biasa digunakan adalah batu bara dan minyak
bakar, tergantung pemakaiannya misal seperti pemakaian pada pembangkit listrik,
tidak mungkin menggunakan bahan bakar listrik sedangkan yang akan dihasilkan
dari ketel uap tersebut akan di konversikan menjadi listrik.
Energi panas dari fluida tersebut
selanjutnya digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti untuk turbin uap,
pemanas ruangan, mesin uap dan lain sebagainya. Boiler biasanya banyak terdapat
pada perusahaan pembangkit listrik, kapal dan kereta api.
Bejana
bertekanan pada boiler umumnya menggunakan bahan baja dengan spesifikasi
tertentu yang telah ditentukan dalam standard ASME (The ASME Code
Boilers
),
terutama untuk penggunaan boiler pada industri-industri besar.

Dan berikut adalah beberapa jenis boiler:
1. "Pot Boiler" atau "Haycock Boiler"
Merupakan boiler dengan desain paling sederhana dalam sejarah. Mulai diperkenalkan pada abad ke 18, dengan menggunakan volume air besar tapi hanya bisa memproduksi pada tekanan rendah. Boiler ini menggunakan bahan bakar kayu dan batubara. Boiler jenis ini tidak bertahan lama penggunaannya karena efisiensinya yang sangat rendah.
1. "Pot Boiler" atau "Haycock Boiler"
Merupakan boiler dengan desain paling sederhana dalam sejarah. Mulai diperkenalkan pada abad ke 18, dengan menggunakan volume air besar tapi hanya bisa memproduksi pada tekanan rendah. Boiler ini menggunakan bahan bakar kayu dan batubara. Boiler jenis ini tidak bertahan lama penggunaannya karena efisiensinya yang sangat rendah.
2. Fire-Tube Boiler (Boiler Pipa-Api)
Pada perkembangan selanjutnya muncul desain bari boiler yakni boiler pipa-api. Boiler ini terdapat 2 bagian di dalamnya, yaitu sisi tube/pipa dan sisi barrel/tong. Pada sisi barrel berisi fluida/air, sedangkan sisi pipa merupakan tempat terjadinya pembakaran. Boiler pipa-api biasanya memiliki kecepatan produksi uap air yang rendah, tetapi memiliki cadangan uap air yang lebih besar.
Pada perkembangan selanjutnya muncul desain bari boiler yakni boiler pipa-api. Boiler ini terdapat 2 bagian di dalamnya, yaitu sisi tube/pipa dan sisi barrel/tong. Pada sisi barrel berisi fluida/air, sedangkan sisi pipa merupakan tempat terjadinya pembakaran. Boiler pipa-api biasanya memiliki kecepatan produksi uap air yang rendah, tetapi memiliki cadangan uap air yang lebih besar.

3. Water-Tube Boiler (Boiler Pipa-Air)
Sama seperti boiler pipa-api, boiler pipa-air juga terdiri atas bagian pipa dan barrel. Tetapi sisi pipa diisi oleh air sedangkan sisi barrel menjadi tempat terjadinya proses pembakaran. Boiler jenis ini memiliki kecepatan yang tinggi dalam memproduksi uap air, tetapi tidak banyak memiliki cadangan uap air di dalamnya.
Sama seperti boiler pipa-api, boiler pipa-air juga terdiri atas bagian pipa dan barrel. Tetapi sisi pipa diisi oleh air sedangkan sisi barrel menjadi tempat terjadinya proses pembakaran. Boiler jenis ini memiliki kecepatan yang tinggi dalam memproduksi uap air, tetapi tidak banyak memiliki cadangan uap air di dalamnya.

4.
Kombinasi Boiler Pipa-Api dengan Pipa-Air Firebox
Boiler jenis ini merupakan kombinasi antara boiler pipa-api dengan pipa-air. Sebuah firebox didalamnya terdapat pipa-pipa berisi air, uap air yang dihasilkan mengalir ke dalan barrel dengan pipa-api didalamnya. Boiler jenis ini diaplikasikan pada beberapa kereta uap, namun tidak terlalu populer dipergunakan.
Boiler jenis ini merupakan kombinasi antara boiler pipa-api dengan pipa-air. Sebuah firebox didalamnya terdapat pipa-pipa berisi air, uap air yang dihasilkan mengalir ke dalan barrel dengan pipa-api didalamnya. Boiler jenis ini diaplikasikan pada beberapa kereta uap, namun tidak terlalu populer dipergunakan.
Dilihat dari tekanan kerjanya, ketel dibagi menjadi :
a)
tekanan
kerja rendah : ≤5 atm
b)
tekanan
kerja sedang : 5-40 atm
c)
tekanan
kerja tinggi : 40-80 atm
d)
tekanan
kerja sangat tinggi : >80 atm
Dilihat dari kapasitasnya, ketel dibagi menjadi :
a)
kapasitas
rendah : ≤2500 kg/jam
b)
kapasitas
sedang : 2500-50000 kg/jam
c)
kapasitas
tinggi : >50000 kg/jam
Dilihat dari pada sumber panasnya (heat source), ketel dibagi
menjadi :
a)
ketel
uap dengan bahan bakar alami
b)
ketel
uap dengan bahan bakar buatan
c)
ketel
uap dengan dapur listrik
d)
ketel
uap dengan energi nuklir