Rabu, 08 November 2017

TUGAS MATA KULIAH
ETIKA PROFESI

1.     Jelaskan etika dari Bahasa Yunani menurut pengertian anda !
2.     Jelaskan hubungan antara moral dan etika !
3.     Apa yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang  dituangkan dalam kode etik ( code of conduct ) profesi ? Sebutkan dan jelaskan . . .


Jawab

1.     Sebelum saya menjawab menurut jawaban pribadi, saya akan menyinggung sedikit pengertian Etika menurut Wikipedia, Etika ( Yunani kuno : ethikos” berarti timbul dari kebiasaan) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,  baik, buruk dan tanggung jawab.
Etika menurut pendapat saya adalah  sebuah sikap/attitude yang dimiliki oleh setiap orang, setiap orang memiliki etika yang berbeda, namun secara garis besar etika hanya terbagi menjadi 2 bagian yaitu etika yang baik dan etika yang buruk. Penilaian terhadap etika seseorang hanya bisa dinilai oleh orang lain bukan diri sendiri apakah etika kita terhadap orang lain baik itu perempuan, laki-laki, orang tua ataupun anak-anak telah baik dimata mereka ? menurut pendapat saya dari setiap kategori yang telah saya sebutkan akan berbeda, bisa saja kita dimata anak-anak beretika sangat baik dan ramah namun di etika professional dimata atasan kita, kita belum layak disebut baik. Jadi etika adalah sesuatu hal yang sangat relative tidak seperti sebuah ketetapan akan sebuah perilaku yang harus kita patuhi, atau sebuah sistem yang dikelola suatu perusahaan manapun.
Baik atau buruknya etika seseorang tergantung pada sudut pandang penilaian orang lain.

2.     Moral dan etika sangat berkaitan dan memilki ikatan yang saling berkesinambungan, moral dan etika adalah suatu sifat yang dimiliki oleh tiap individu di dunia, namun tidak semua orang memiliki moral yang sehat tp tidak beretika, memiliki moral yang baik namun tetap tidak beretika baik, atau bahkan ada seseorang yang memiliki etika baik tetapi moralnya tidak sehat. Moral Bahasa latin Moralitas menurut Wikipedia adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainya.

3.     Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct)  profesi adalah:
a.   Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
b.  Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan
c.   Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu
d.  Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
e.   Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
f.    Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berlebihan dalam kategori norma hukum yang didasari kesusilaan.
Kode etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tat acara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melidungi perbuatan yang tidak professional


Senin, 09 Oktober 2017

Organisasi Profesi dan Kode Etik Profesi Insinyur Indonesia
1.        Organisasi profesi
Menurut Peter Jarvis ( 1983: 21 ), profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi intelektual dan latihaan yang khusus, tujuannya iyalah untuk  menyediakan pelayanan ketrampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah tertentu.
Secara umum organisasi profesional adalah suatu organisasi, yang biasanya bersifat nirlaba, yang ditujukan untuk suatu profesi tertentu dan bertujuan melindungi kepentingan publik maupun profesional pada bidang tersebut. Organisasi profesional dapat memelihara atau menerapkan suatu standar pelatihan dan etika pada profesi mereka untuk melindungi kepentingan publik.
Organisasi profesi memiliki berbagai ciri-ciri seperti ;
      a.  menjadi wadah bagi para anggota yang berasal dari profesi yang sama
  b. Organisasi profesi pun merumuskan Kode Etik profesi (code of professional ethics) dan merumuskan kompetensi profesi serta memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi bagi para             anggota.
   c. Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta merumuskan standar pelayanan profesi,  standar pendidikan & pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi.

2.    Kode etik profesi insinyur indonesia
Kode etik profesi merupakan dasar, pola aturan, tata cara atau pedoman dalam melakukan sebuah kegiatan atau pekerjaan. Kode etik profesi insinyur indonesia merupakan kode etik yang diterima oleh insinyur indonesia sebagai landasan atau dasar tingkah laku.

     A. Prinsip-prinsip dasar :
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4.Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

B. Tuntunan-tuntunan sikap :
1.Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.


http://www.insinyurkimia.com/profile-bkkpii/kode-etik

Rabu, 26 April 2017

Pembuatan Kawat

 Tahapan Produksi Kawat Dari Wire RodProduksi Pembuatan Kawat Secara garis besar pabrik pembuatan kawat dari wire rod atau baja batangan terdiri dari dua proses utama yaitu, proses preparasi wire rod dan proses wire drawing. 
Material : wire rod



Tahap Preparasi Wire Rod (persiapan)
Tahapan Preparasi pada prinsipnya membersihkan permukaan wire rod dari lapisan oksida yangmuncul selama proses hot rolling. Tahapan ini terdiri dari empat tahap yaitu pickling, cleaning, phosphating dan normalizing. Peralatan/Mesin untuk proses preparasi permukaan wire rod yang akan diproses dapat dilihat pada gambar di bawah



Tahap Pickling  adalah tahap yang bertujuan melarutkan lapisan besi oksida dengan larutan asam (HCL atau H2SO4) pada temperatur antara 75 – 85 Celcius. Lapisan oksida yang terdapat  pada permukaan wire rod akan larut.Tahap cleaning adalah tahap pembersihan sisa larutan asam yang menempel pada permukaan wire rod dengan dengan media air. Tujuan dari cleaning adalah untuk menghindari terjadinya reaksi sisa asam dengan permukaan, dan ini akan menyebabkan permukaan wire rod menjadi cacat, terjadi lubang-lubang kecil.Tahap Phosphating adalah pelapisan permukaan wire rod dengan senyawa phosphat untuk melindungi permukaan dari pengaruh lingkungan dan memudahkan proses penarikan kawat (wire drawing). Permukaan menjadi bebas dari kotoran. Senyawa yang umum digunakan adalah zinc phosphate atau calcium phosphateTahap normalisasi merupakan tahap akhir yang bertujuan menetralkan permukaan wire rod dari senyawa/zat yang reaktif sehingga tidak mudah berinteraksi dengan lingkungan. Contoh penampilan wire rod setelah diproses pickling dan phosphating dapat dilihat pada gambar di bawah. Wire rod sebelum di preparasi terlihat berwarna abu-abu gelap dengan sejumlah karat warna merah kecoklatan. Tampak bahwa setelah diproses preparasi permukaan menjadi lebih terang, tidak tampak lagi adanya karat maupun scale.
Tahap Wire Drawing. (proses)
Penarikan Kawat Proses berikutnya adalah proses penarikan kawat atau wire drawing. 




Proses wire drawing, penarikan kawat merupakan suatu proses pembentukan logam dengan cara menarik wire rod
kawat batangan, melalui dies atau cetakan oleh gaya tarik yang bekerja pada bagian luar dan ditarik ke arah luar dies, cetakan. Contoh mesin penarikan kawat, wire drawing machine dapat dilihat pada gambar di bawah




Tujuan utama dari penarikan kawat adalah untuk mengecilkan diameter batang kawat, wire rod. Batang Kawat berdiameter D1 direduksi dengan memberi gaya tarik melalui cetakan menjadi kawat beriameter D2. Sehingga terjadi reduksi area atau pengurangan luas penampang yang dinyatakan dengan formula berikut:
r = reduksi area = 1 – (D2/D1)2
Pengecilan diameter dilakukan dalam beberapa tahap reduksi, dengan besarnya reduksi tiap tahap dapat menurun  atau relatif sama. Tingkat keberhasilan proses wire drawing sangat tergantung pada banyak variabel seperti variabel wrie rod yaitu drawability atau kemamputarikan, kualitas permukaan seperti roundness, retak, kandungan pengotor atau inklusi dalam wire rod.Variabel operasi yang mempengaruhi keberhasilan proses drawing adalah kecepatan penarikan,pelumasan, tingkat reduksi, dan sudut dies.Baik variabel wire rod maupun variabel operasi sama-sama memegang peran penting dalam keberhasilan operasi penarikan kawat. Sehingga kedua faktor harus benar-benar diketahui secara pasti sebelum operasi dijalankan


Hasil : kawat




Rabu, 29 Maret 2017

TEKNIK PERAWATAN MESIN

1.1 Pengertian Teknik Perawatan
Teknik perawatan berasal dan kata maintenance engineering. Maintenance dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penjagaan sesuatu hal pada kondisi yang sempurna. Engineering dapat diartikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan pada praktek berupa perancangan, konstruksi dan operasi struktur, peralatan dan sistem. Dengan demikian teknik perawatan dapat diartikan sebgai penerapan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu peralatan atau mesin dalam kondisi yang sempurna.
Kerusakan mesin dalam suatu instalasi industri dapat mengakibatkan masalah yang sangat besar dan sangat mahal. Untuk mengurangi masalah-masalah ini, maka perawatan dan perbaikan perlu diterapkan..

1.2 Tujuan Perawatan 
Secara umum perawatan mempunyai tujuan – tujuan yang menurut A. S Corder adalah untuk :
  1. Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian , pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat .
  2. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem .
  3. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan  
  4. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan dengan service dan perbaikan
  5. Memaksimalkan produksi dari sumber – sumber sistem yang ada .
  6. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi.
  7. Menyiapkan personel , fasilitas dan metodenya .
  8. Agar  mampu mengerjakan tugas –tugas perawatan .
    ( A. S Corder , 92 , Hal ; 81 )
1.3 Konsep Perawatan
Dalam perkembangangannya sistem perawatan sudah banyak berbagai konsep yang sudah mulai diterapkan di berbagai perusahaan.Namun, terdapat dua konsep perawatan utama yang menjadi dasar dalam konsep perawatan modern, yaitu perawatan yang bersifat preventif dan perawatan yang berifat korektif.
Perawatan yang bersifat preventif terbagi menjadi dua bagian, yaitu On Condition  dan Pre Determined. On condition yaitu perawatan preventif yang biasa juga di sebut Predictive Maintenance, yang mempunyai cara kerja perawatan berdasarkan hasil dari analisa kondisi peralatan permesinan yang sedang berkerja lalu mulai di buat sebuah jadwal perawatan. Sedangkan Pre determined yaitu perawatan yang dilakukan berdasarkan penjadwalan yang sudah direncanakan.
Perawatan yang bersifat korektif juga terbagi menjadi dua, yaitu perawatan Immidiate dan Deffered. Perawatan yang bersifat Immidiate yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan ketika mesin telah rusak dan perbaikan harus segera dilakukan. Sedangkan perawatan yang bersifat deferred yaitu kegiatan perawatan yang juga dilakukan perawatan ketika mesin telah rusak namun masih bias untuk ditunda ataupun di tangguhkan terlebih dahulu.

1.3.1 Perawatan Korektif
Perawatan yang bersifat korektif merupakan perawatan yang dilakukan ketika terjadi kerusakan atau hambatan pada permesinan yang sedang produksi.Namun, perawatan korektif dapat meninjau terlebih dahulu.Dari tingkat kerusakan mesinnya, kerumitannya, harga sparepartnya, peranan dan resikonya dalam kerusakan suatu mesin dapat di golongkan menjadi tiga, yaitu critical, general purpose (Non-Critical), Essential (Potentially critical).
Kerusakan critical yaitu sebuah kerusakan yang harus di segerakan karena mempunyai sifat berbahaya, dapat mengganggu proses produksi, mempunyai biaya investasi yang mahal, biaya perbaikannya juga mahal, dan ketika dilakukan perbaikan membutuhkan waktu yang lama. Pada kerusakan critical maka membutuhkan perawatan korektif immediate, yaitu mendesak.
Kerusakan General purpose yaitu sebuah kerusakan yang tidak mendesak karena tidak berbahaya, tidak mengganggu proses produksi, investasi murah, perbaikan murah dan cepat, serta mempunyai unit cadangan. Sehingga pada kerusakan ini dilakukan perawatan korektif deferred, yaitu yang dapat di tangguhkan terlebih dahulu.
Kerusakan essential yaitu kerusakan yang komponennya seperti alat critical dan general purpose atau kerusakan ini merupakan perpaduan diantara keduanya.

1.3.2 Perawatan Preventif
Perawatan Preventif adalah kegiatan perawatan yang dilakukan secara teratur untuk mengurangi kemungkinan kegagalan/kerusakan atau penurunan kinerja dari peralatan/mesin.Sebagai langkah pencegahan untuk menghindari kerusakan fatal dari peralatan/mesin tersebut.
Kegiatan perawatan preventif berdasarkan waktu harus sudah di rencanakan terlebih dahulu oleh bagian perencanaan perawatan.Perencanaan perawatan diatur berdasarkan data standar life time komponen – komponen mesin atau peralatan tersebut atau berdasarkan riwayat suatu mesin terkait permasalahan yang sering terjadi dan jarak waktu rata-rata kegagalan pada mesin (MTBF/MTTR). Kegiatan perawatan preventif harus sesuai dengan penjadwalan, karena jika melewati dari jadwal yang telah di tentukan maka yang dikhawatirkan akan terjadi kerusakan mesin yang akan menambah cost perusahaan untuk produksi.
Kegiatan perawatan preventifon condition atau biasa yang disebut dengan predictive maintenance merupakan kegiatan perawatan yang sesuai dengan kondisi mesin ketika dilakukan monitoring dan diagnose kerusakan  oleh ahli. Perawatan preventif on condition cenderung bersifat efektif dan efisien karena kegiatan perawatan dilakukan ketika memang sudah saatnya dilakukan.Karena berdasarkan kondisi pada saat itu juga.Jadi, ketika ahli belum menemukan gejala kerusakan bisa dibilang permesinan dalam kondisi prima dan dapat terus berproduksi.

1.3.3  Perawatan reaktif
Perawatan ini merupakan perawatan tidak terencana  sehingga tidak ada jadwal perawatan atau pemeriksaan rinci terhadap mesin dan   tidak  ada upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya kerusakan, mesin diperbaiki hanya bila terjadi kerusakan

1.3.4  Perawatan deteksi dini
Perawatan ini merupakan pengembangan lanjut dari perawatan pencegahan. Dalam hal ini kegagalan fungsi mesin dapat diketahui lebih awal dengan cara memonitor serta  menetukan kondisi  mesin tersebut pada saat beroperasi sehingga dapat  memperkirakan atau menjadwalkan perbaikan secara efisien dan efektif, juga memungkinkan untuk memperbaiki penyebab kerusakan mesin serta mencegah problem yang sama terulang  sebelum terjadi kerusakan. Kerugian yang ditimbulkan oleh perawatan deteksi dini adalah upah pekerja dan biaya penggantian suku cadang harus dikeluarkan setiap saat bila diperlukan.

1.3.5  Perawatan proaktif (Proactive maintenance)
Perawatan ini merupakan pengembangan lanjut dari perawatan deteksi dini, dimana data data kegagalan fungsi yang terekam pada mesin dianalisa dan diambil tindakan untuk perbaikan kondisi operasi mesin sehingga dapat memaksimalkan produktifitas, efisiensi dan umur mesin. Pada perawatan proaktif ini walaupun initial cost nya tinggi tapi biaya perawatan dan operasi (through life cost) rendah.

1.4 Bagan Perawatan Mesin Produksi


1.5  Departemen Organisasi Perawatan

1.5.1  Kegiatan Maintenance
          Berikut merupakan kegiatan-kegiatan perawatan dalam industri, diantaranya:
1.    Inspection, yaitu melakukan pengecekan dengan mengukur, mengamati, mencoba, atau menerka karakteristik mesin. Biasanya Inspection bisa dilaksanakan baik sebelum maupun ketika sedang berlangung maintenance.
2.    Monitoring, yaitu kegiatan pemantauan yang dilakukan secara manual atau otomatis terhadap kondisi actual mesin. Perbedaan inspection dan monitoring adalah pada proses monitoring dilakukan pengevaluasian perubahan parameter. Monitoring biasanya dilakukan ketika mesin sedang beroperasi.
3.    Routine Maintenance, yaitu perawatan regular dan berkala, biasanya tidak memerlukan otorisasi, kualifikasi dan peralatan khusus. Contoh : Cleaning, tightening connection, Checking liquid level dan lubricating.
4.    Overhaul, yaitu sebuah kegiatan yang komprehensif dalam rangka memenuhi standard kehandalan mesin, dan keamanan. Pelaksanaan overhaul dapat dilaksanakan berdasarkan jadwal waktu maupun lama pemakaian.
5.    Rebuilding, yaitu sebuah tindakan dengan membongkar permesinan dengan melakukan perbaikan atau mengganti komponen yang rusak. Tujuannya adalah untuk menambah waktu hidup  dari mesin.
6.    Repair yaitu sebuah tindakan dengan mengembalikan fungsi mesin setelah terjadi kerusakan.

1.5.2 Organisasi Perawatan
Organisasi Perawatan adalah  sebuah manajemen keorganisasian yang berkewajiban untuk mengatur sebuah system untuk bekerja meliputi Sumber daya manusia, Biaya untuk melaksanakan kegiatan perawatan, dan kegiatan perawatan pada permesinannya ( Man, Money, Machine). Organisasi melakukan penugasan terkait dengan perencanaan yang telah dibuat, kemudian membuat sebuah aliran kerja sehingga proses step by step dalam melakukan kegiatan perwatan terarah dan data dengan mudah untuk dipantau. Selanjutnya ada pelaporan terkait hasil kinerja yang telah dilakukan ataupun sesuatu yang sedang terjadi dilapangan. Kemudian organisasi tersebut mengatur untuk mengkomunikasikan kepada pihak yang memang dibutuhkan, untuk  menyelesaikan jika ada suatu permasalahan.
            Tugas dan Kewajiban Organisasi Perawatan :
1.      Menentukan Jenis perawatan
2.      Menentukan tujuan jenis perawatan
3.      Menentukan Ukuran dan struktur organisasi
4.      Menentukan budaya organisasi
5.      Menentukan Cakupan tugas
Dalam pelaksanaannya, organisasi perawatan mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1.      Planning, yaitu merencanakan untuk mengatur standarisasi performa permesinan dan menentukan bagaimana untuk perawatannya kemudian merencanakan untuk pengenmbangannya.
2.      Controlling, yaitu melakukan pengukuran terhadap kegiatan yang dilakukan dan juga metode yang telah dilakukan. Selanjutnya menjadi sebuah data yang akan menjadi bahan untuk di evaluasi.
3.      Organizing, yaitu menciptakan sebuah struktur yang terarah dan mempunyai cakupan kerja yang cukup di masing – masing komponen strukturnya.
4.      Implementing, yaitu melaksanakan seluruh pekerjaan perawatan yang telah direncanakan dan yang telah di tetapkan. Setiap pekerjaan harus sesuai standar, baik standar operasi perawatan maupun standar operasi kerja.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam organisasi perawatan, yaitu :
1.      Otoritas dan pelaporan, yaitu ada kesepakatan antara pembagian tugas masing – masing structural.
2.      Kualitas Kepemimpinan, yaitu kualitas dalam hal manajerial perawatan harus secara cepat, tepat dan tanggap serta mampu untuk ber innovativ.
3.      Insentif, yaitu Memberikan insentif bagi setiap orang yang mampu memberikan kinerja terbaik ataupun bagi setiap orang yang mampu menyelesaikan sebuah permasalahan yang terjadi.
4.      Pelatihan, yaitu memberikan pelatihan untuk meningkatnya kompetensi dan karyawan lebih bersifat tanggap sehingga mampu untuk merepair hal-hal yang kecil berpotensi terjadi kerusakan.
5.      Hubungan Industrial, yaitu memiliki hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa perawatan terkait apa saja jasa yang bias dilakukan perusahaan tersebut. Sehingga kerjasama nantinya tepat, karena sesuai dengan kebutuhan.

1.6  Struktur Dalam Organisasi







Daftar Pustaka

laporan kerja praktek “ Perawatan Mesin “ Nanda Agna Saputra 2017

Sabtu, 07 Januari 2017

ketel uap (boiler)

KETEL UAP (BOILER)
Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana/wadah yang di dalamnya berisi air atau fluida lain untuk dipanaskan, sehingga dapat menghasilkan uap air yang memiliki temperature tinggi. Atau disebut juga alat untuk menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar yang digunakan boiler adalah batu bara, minyak bakar, listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain lain. Bahan bakar yang biasa digunakan adalah batu bara dan minyak bakar, tergantung pemakaiannya misal seperti pemakaian pada pembangkit listrik, tidak mungkin menggunakan bahan bakar listrik sedangkan yang akan dihasilkan dari ketel uap tersebut akan di konversikan menjadi listrik.
            Energi panas dari fluida tersebut selanjutnya digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti untuk turbin uap, pemanas ruangan, mesin uap dan lain sebagainya. Boiler biasanya banyak terdapat pada perusahaan pembangkit listrik, kapal dan kereta api.
            Bejana bertekanan pada boiler umumnya menggunakan bahan baja dengan spesifikasi tertentu yang telah ditentukan dalam standard ASME (The ASME Code Boilershttp://www.assoc-amazon.com/e/ir?t=wwwonnyapriya-20&l=as2&o=1&a=0070116369&camp=217145&creative=399369), terutama untuk penggunaan boiler pada industri-industri besar.
Dan berikut adalah beberapa jenis boiler:
1. "Pot Boiler" atau "Haycock Boiler"
     Merupakan boiler dengan desain paling sederhana dalam sejarah. Mulai                diperkenalkan pada abad ke 18, dengan menggunakan volume air besar tapi hanya bisa memproduksi pada tekanan rendah. Boiler ini menggunakan bahan bakar kayu dan batubara. Boiler jenis ini tidak bertahan lama penggunaannya karena efisiensinya yang sangat rendah.
2. Fire-Tube Boiler (Boiler Pipa-Api)
    Pada perkembangan selanjutnya muncul desain bari boiler yakni boiler pipa-api. Boiler ini terdapat 2 bagian di dalamnya, yaitu sisi tube/pipa dan sisi barrel/tong. Pada sisi barrel berisi fluida/air, sedangkan sisi pipa merupakan tempat terjadinya pembakaran. Boiler pipa-api biasanya memiliki kecepatan produksi uap air yang rendah, tetapi memiliki cadangan uap air yang lebih besar.
                                   
3. Water-Tube Boiler (Boiler Pipa-Air)
    Sama seperti boiler pipa-api, boiler pipa-air juga terdiri atas bagian pipa dan barrel. Tetapi sisi pipa diisi oleh air sedangkan sisi barrel menjadi tempat terjadinya proses pembakaran. Boiler jenis ini memiliki kecepatan yang tinggi dalam memproduksi uap air, tetapi tidak banyak memiliki cadangan uap air di dalamnya.
                         
4. Kombinasi Boiler Pipa-Api dengan Pipa-Air Firebox
    Boiler jenis ini merupakan kombinasi antara boiler pipa-api dengan pipa-air. Sebuah firebox didalamnya terdapat pipa-pipa berisi air, uap air yang dihasilkan mengalir ke dalan barrel dengan pipa-api didalamnya. Boiler jenis ini diaplikasikan pada beberapa kereta uap, namun tidak terlalu populer dipergunakan.

Dilihat dari tekanan kerjanya, ketel dibagi menjadi :
a)        tekanan kerja rendah     : ≤5 atm
b)        tekanan kerja sedang    : 5-40 atm
c)        tekanan kerja tinggi  : 40-80 atm
d)        tekanan kerja sangat tinggi  : >80 atm
Dilihat dari kapasitasnya, ketel dibagi menjadi :
a)        kapasitas rendah   : ≤2500 kg/jam
b)        kapasitas sedang  : 2500-50000 kg/jam
c)        kapasitas tinggi   : >50000 kg/jam
Dilihat dari pada sumber panasnya (heat source), ketel dibagi menjadi :
a)        ketel uap dengan bahan bakar alami
b)        ketel uap dengan bahan bakar buatan
c)        ketel uap dengan dapur listrik
d)        ketel uap dengan energi nuklir