BAB 10
Kenaikan
kelas, vigo tidak berharap apa- apa. Di
kelas XII, ia satu kelas dengan rani. Ia bingung perasaan yang dulu hampir
hilang datang kembali. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Vigo berpikir ia
tidak akan lagi mendekati rani, ia selalu memegang perkataannya. Tidak ada yang
tahu kalau vigo menyukai rani, hanya mia dan teman dekat rani saja yang
mengtahuinya.
Kali
ini vigo satu kelas juga dengan mia, teman dekat vigo. Dari awal masuk sma
sampai akhir kelas sma vigo satu kelas dengan mia. “vigo, rani satu kelas sama
kamu tuh” Tanya mia “ iya, aku sudah tahu” jawab vigo.
Sekarang
vigo selalu melihat rani setiap hari. Ia hanya bisa melihat dari belakang, ia
tidak bisa melakukan apa-apa. Ia makin sulit untuk melupakan rani yang selalu
ada di setiap harinya.
Di
hari pertama sekolah, seperti biasa vigo mencari teman yang satu pikiran. Di
kelas XII sekarang ia merasa tidak ada satu orang pun yang satu pikiran sama
dia. Ia lebih menyukai teman kelas XI yang dia anggap sebagai keluarga. Vigo
juga merindukan adi yang ketika sma tidak pernah satu kelas. Sudah satu minggu
vigo di kelas XII, tapi ia belum bisa beradaptasi dengan teman kelasnya.
Ditambah lagi ia dan rani belum bisa saling berbicara. Vigo memutuskan untuk
pindah ke kelas sahabatnya alga, dengan syarat kalau mau pindah kelas harus ada
orang yang mau pindah ke kelas vigo juga. Tidak ada yang mau bertukaran kelas
dengan kelas vigo. Akhirnya vigo memilih untuk tetap di kelas sekarang.
Vigo
memulai untuk beradaptasi, ia mengajak temannya untuk bermain bola di dalam
kelas. Awalnya bermaian bola hanya vigo dan putra dengan menggunakan bola
kertas(kertas yang di padatkan hingga berbentuk bola). Melihat vigo dan putra
bermain bola, teman yang lain mengikuti mereka bermain bola. Karena pemainnya
sudah banyak, bagas mengusulkan untuk membeli bola tapi bola yang cocok bermain dalam kelas.
Bagas
dan putra pergi untuk membeli bola, untuk membeli bola memerlukan waktu sekitar
setengah jam. Membutuhkan waktu lama karena mereka harus membeli ke pasar dan
tidak boleh diketahui oleh guru. Selesai membeli bola, mereka bermain bola.
Ketika asik bermain bola yang di tending teman keluar dari kelas, dan ketahuan
oleh guru. Tidak sampai 15 menit bola telah disita.
“
belum sampai 15 menit bola telah di sita, nasib” ujar putra kesal kepada guru.
“ iya mau gimana lagi” jawab nanda yang sudah pasrah. “cari permainan yang lain
aja, kalau ngak beli bola lagi” kata riski dengan polosnya. Semuanya hanya diam
kembali kepada kegiatan masing-masing. Teman sekelas vigo belum seutuhnya akrab,
mereka masing sibuk dengan kegitan masing- masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar