Senin, 01 Juni 2015

TIDAK SAMPAI BAB 10

BAB 10
Kenaikan kelas, vigo  tidak berharap apa- apa. Di kelas XII, ia satu kelas dengan rani. Ia bingung perasaan yang dulu hampir hilang datang kembali. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Vigo berpikir ia tidak akan lagi mendekati rani, ia selalu memegang perkataannya. Tidak ada yang tahu kalau vigo menyukai rani, hanya mia dan teman dekat rani saja yang mengtahuinya.
Kali ini vigo satu kelas juga dengan mia, teman dekat vigo. Dari awal masuk sma sampai akhir kelas sma vigo satu kelas dengan mia. “vigo, rani satu kelas sama kamu tuh” Tanya mia “ iya, aku sudah tahu” jawab vigo.
Sekarang vigo selalu melihat rani setiap hari. Ia hanya bisa melihat dari belakang, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ia makin sulit untuk melupakan rani yang selalu ada di setiap harinya.
Di hari pertama sekolah, seperti biasa vigo mencari teman yang satu pikiran. Di kelas XII sekarang ia merasa tidak ada satu orang pun yang satu pikiran sama dia. Ia lebih menyukai teman kelas XI yang dia anggap sebagai keluarga. Vigo juga merindukan adi yang ketika sma tidak pernah satu kelas. Sudah satu minggu vigo di kelas XII, tapi ia belum bisa beradaptasi dengan teman kelasnya. Ditambah lagi ia dan rani belum bisa saling berbicara. Vigo memutuskan untuk pindah ke kelas sahabatnya alga, dengan syarat kalau mau pindah kelas harus ada orang yang mau pindah ke kelas vigo juga. Tidak ada yang mau bertukaran kelas dengan kelas vigo. Akhirnya vigo memilih untuk tetap di kelas sekarang.
Vigo memulai untuk beradaptasi, ia mengajak temannya untuk bermain bola di dalam kelas. Awalnya bermaian bola hanya vigo dan putra dengan menggunakan bola kertas(kertas yang di padatkan hingga berbentuk bola). Melihat vigo dan putra bermain bola, teman yang lain mengikuti mereka bermain bola. Karena pemainnya sudah banyak, bagas mengusulkan untuk membeli bola  tapi bola yang cocok bermain dalam kelas.
Bagas dan putra pergi untuk membeli bola, untuk membeli bola memerlukan waktu sekitar setengah jam. Membutuhkan waktu lama karena mereka harus membeli ke pasar dan tidak boleh diketahui oleh guru. Selesai membeli bola, mereka bermain bola. Ketika asik bermain bola yang di tending teman keluar dari kelas, dan ketahuan oleh guru. Tidak sampai 15 menit bola telah disita.
“ belum sampai 15 menit bola telah di sita, nasib” ujar putra kesal kepada guru. “ iya mau gimana lagi” jawab nanda yang sudah pasrah. “cari permainan yang lain aja, kalau ngak beli bola lagi” kata riski dengan polosnya. Semuanya hanya diam kembali kepada kegiatan masing-masing. Teman sekelas vigo belum seutuhnya akrab, mereka masing sibuk dengan kegitan masing- masing.

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar