Senin, 01 Juni 2015

TIDAK SAMPAI BAB 8

BAB 8
Sekolah vigo tidak sama dengan sekolah pada umumnya, setiap kenaikan kelas sekolah vigo membagi kembali semuanya . kali ini ia satu kelas dengan sahabat smpnya adi, dan satu kelas kembali dengan taman kelas sepuluhnya, mia. Beda di waktu kelas sepuluh, vigo yang jarang mengobrol dengan mia, di kelas XI mia menjadi teman dekatnya vigo, hanya karena beberapa hal.
Sekarang vigo kelas XI- ipa 3, hari pertama pelajaran adalah test beberapa soal matematika yang menurut vigo itu adalah pelajaran yang sulit . vigo sulit untuk menjawab soal matematika dan bagi teman yang lagi begitu mudah. Sebenarnya vigo nggak mau masuk jurusan ipa, ia sulit untuk menghitung dan ia lebih mudah mengahfal. Ia hanya tidak mau orang tuanya kecewa.
“ masih awal pelajaran, yang merasa tidak sanggup masuk ipa diperbolehkan pindah jurusan ke  ips” kata buk dewi. Perkataan tersebut membuat vigo jadi merasa harus pindah ke ips. Sepulang sekolah ia meminta kepada orang tua untuk pindah jurusan, dan orang tuanya tidak memperbolehkan hal tersebut. “ ibu dulu juga begitu, ibu dulu waktu sma jurusan ipa dan merasa tidak sanggup juga, tapi wali kelas ibu tidak memperbolehkan ibu pindah jurusan. Wali kelas ibu percaya pada ibu kalau ibu bisa, dan nyatanya ibu bisa” ibu vigo menasehatinya.
Vigo mengurungkan niatnya untuk pindah jurusan, walaupun sulit tapi vigo tetap berada di jurusan ipa.
Kelas vigo berada di dekat lapangan dan berhadapan dengan kantor kepala sekolah. Hal tersebut adalah sebuah masalah bagi local vigo, pasalnya kelas vigo yang sekarang lebih rame dibandingkan kelas yang sebelumnya. Dan kelas vigo sering membuat kegaduhan .
Setelah upacara bendera selesai ada jam istirahat sekitar setengah jam, vigo dan teman-temannya hanya beristirahat di dalam kelas. Setengah jam berlalu karena tidak ada guru yang masuk, salah seorang teman vigo mengambil gitar, dan mengajak vigo bernyayi. Walaupun suara vigo yang fals  tapi vigo suka sekali bernyayi. Semua teman vigo ikut bernayanyi juga, melihat kepala sekolah sudah di depan kelas vigo, semuanya menjadi diam. “ siapa saja tadi yang bernyanyi keras-keras?” Tanya kepala sekolah, tidak ada satu pun yang mejawab pertanyaan kepala sekolah. Kepala sekolah bertanya sekali lagi dan tidak ada yang menjawab. Kepala sekolah menyuruh kelas XI-ipa3 untuk mengambil sebuah kertas, dan mencatat siapa yang bernyayi dengan suara keras. Hasilnya mia dan sahabatnya yang kena dan di suruh untuk mengahadap kepala sekolah.

Melihat rani seperti tidak ada hubungan lagi dengan kakak kelas, vigo kepikiran rani lagi.Sama seperti alga yang selalu menunggu shinta, vigo menunggu rani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar