Senin, 01 Juni 2015

TIDAK SAMPAI BAB 11

BAB 11
Upacara bendera…….
            Vigo berdiri di barisan paling belakang, ketika barisan sudah hampir selesai  rani yang berdiri di depan vigo ia pergi ke barisan di samping vigo. Upacara yang di lakukan secara hikmat, vigo melaksankannya secara tegang, badan bergemetaran. Rasa yang ingin ia ucapkan, tertahan semuanya. Rani yang sudah berada di sampingnya, di dalam pikirannya ingin sekali memegang tanganya tapi tak bisa. Selama upacara berlangsung vigo terus berpikir tentang rani, dan upacara yang telah selesai walaupun barisan yang telah di bubarkan, vigo ingin tetap berada di samping rani.
            Rani telah menunjukannya kepada vigo, tetap vigo tetap tidak bisa. Vigo masih teringat pada janji yang telah ia buat kepada mantan rani. Di kelas vigo masih belum bicara apapun kepada rani sampai akhirnya teman dekatnya rani bicara kepada vigo “vigo, sampai kapan kamu terus begini? Tidak bicara dengan rani, sampai tamat sma?” ujarnya. “aku tidak bisa, aku sudah berjanji pada mantannya kalau aku nggak akan lagi menggangu rani” jawab vigo.
            Sahabatnya rani hanya diam mendengar jawaban vigo. Ia pergi meninggalkan vigo dengan kecewa. Sepertinya sababatnya rani tidak memeberitahukan kepada rani, dan rani tidak mengetahui perjanjijan yang telah dibuat oleh vigo. Terkadang rani sengaja duduk di sebelahnya vigo dan terkadang vigo yang melakukan hal tersebut.
            Melihat usaha rani, vigo meninginkan perjanjian tersebut dibatalkan. Perjanjian tersebut tidak dibatalkan, untuk sementara waktu vigo tidak menghiraukan perjanjian tersebut. Ia akan memperlihatkan bahwa ia juga menyukai rani, vigo hanya mau memberitahu bahwa ia juga menyukai rani. setelah semuanya selesai, vigo tidak lagi mendekati rani.
            Sekarang vigo sengaja membuat rani kecewa, vigo merasa rani tidak sungguh menyukai vigo. Rani sengaja duduk di sebelah vigo ternyata, ia menyukai temannya vigo. Rani tidak mendekati vigo tetapi, ia mendekati teman ada dengan vigo.
            Vigo telah mengetahui hal tersebut, ternyata vigo hanya salah faham saja. Vigo meminta maaf kepada rani, vigo hanya menginginkan semuanya terlihat normal. Ia tidak mau tidak berbicara seperti orang yang bertengkar. “ran, aku minta maaf” ujar vigo. “iya, sudah aku maafin kok” jawab rani.
            Ini semua sama seperti apa yang dirasakan oleh adi dan alga, harus dirasakan oleh vigo………

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar