Senin, 01 Juni 2015

TIDAK SAMPAI BAB 9

BAB 9
Vigo selelau tidak mempersiapkan dirinya, itu lah vigo. Kalau ia mempersiapkan semuanya mungki apa yang ia persiapkan tidak akan pernah terjadi. Vigo mencoba untuk melakukannya sekali lagi, sepulang sekolah ia mengakatakan lagi kepada rani bahwa ia menyukai rani. Kali ini  dengan modus yang berbeda, vigo mengantarkan tetangganya rani.
Vigo menuggu di depan rumah rani, “ran, saya suka sama kamu” dengan suara bergetar vigo mengataknnya. Rani menjawab “ ya, terus?”. Vigo tidak bisa mengulang katanya lagi, ia sudah gemetaran. Vigo hanya mengulang perkataannya, “ ran, saya suka sam kamu”, rani juga mengulang perkataannya “ya, terus?”. Karena percakapan yang hanya sebatas itu, rani pergi meninggalkan vigo.
Tidak hanya sampai disitu, beberapa hari kemudian vigo menitipkan salamnya kepada rani melalui teman kelas sepuluhnya. Vigo tak menyangka, satu kelas rani mengetahuinya. Berita tersebut sampai ke kelas vigo. Hanya mia yang mengetahui berita tersebut, ini lah awal pertemanan vigo dengan mia, mia menjadi teman dekatnya vigo.
Vigo terus mendekati rani, mia sudah menasehati vigo untuk tidak melanjutkannya tetapi vigo tetap mendekati rani sampai akhirnya pacarnya rani menegaskan untuk tidak mendekati rani lagi. Vigo tidak dapat melakukan apa-apa lagi, vigo  seharusnya mendengarkan perkataan mia. Vigo melakukan apa yang dia katakan, vigo tidak lagi mendekati rani setelah hari itu.
Vigo beruntung teman kelasnya yang sekarang mengahagainya sekali, ia seperti mempunyai sebuah keluarga di kelas ditambah lagi ada sahabat lamanya. Adi, lia, yani, widia, deni  adalah anggota keluarga vigo, dan mia teman dekatnya vigo. Semuanya lengkap ada di kelas XI, vigo sudah tidak memikirkan rani lagi, vigo sudah senang berada di kelas XI.
Vigo paling suka kalau orang mengahargainya, teman seperti itu lah yang vigo tunggu, itu sebabnya vigo menganggap teman kelasnya sebagai keluarga.
Setiap malam hari, semuanya berkumpul di rumahnya widia. Biasanya berkumpul untuk membahas soal-soal latihan. Hanya vigo dan adi yang sering bertanya, karena vigo dan adi di kelas tidak serius belajar. Akhirnya pertemuan tersebut hanya untuk mengajari adi dan vigo. Mereka berkumpul sekitar tiga kali seminggu.
Perkumpulan tersebut terus berlangsung sampai bulan ramadhan datang, semuanya sudah semakin dekat. Di bulan puasa, widia mengajak untuk buka bareng. Kegitan buka barengnya dimulai dari jam 5 sore untuk persiapan bakar ayam. ketika selesai berbuka mereka melakasanakan solat mgarib berjamaah. Imamnya adi, ketika sujud mau duduk antara dua sujud, ada sebuah motor dengan knalpot keres lewat bersamaan dengan adi mengatakan “allahu akbar” , suara adi kalah keras dengan suara knalpot motor, akibatnya tidak ada yang mendengar. Widia, yani, dan lia sudah tidak mengikuti imam lagi, mereka sudah tertawa dengan kejadian tersebut, vigo dan deni sebenarnya juga nggak kedengaran, tetepi karena mereka di belakang adi mereka masih bisa mengikuti, dan mereka menahan untuk tidak tertawa sampai solat selesai.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar